Profesor Terkemuka Afghanistan, Faizullah Jalal, Dibebaskan oleh Taliban



Setelah ditahan sejak Sabtu, 8 Januari 2022 oleh kelompok Taliban atas tuduhan penyebaran provokasi anti pemerintah, Faizullah Jalal akhirnya dibebebaskan pada Selasa, 11 Januari 2022. Kabar ini dikonfirmasi oleh Hasina Jalal, putri kandung Faizullah Jalal, lewat akun twitternya.

“Setelah ditahan lebih dari empat hari  ats tuduhan tak berdasar, saya mengonfirmasi bahwa Profesor Jalal kini sudah dibebaskan.” Demikian ciut Hasina di akun Twitternya.


Faizullah Jalal yang merupakan seorang dosen hukum dan ilmu politik senior di Universitas Kabul memang sudah dikenal sebagai pengkritik pemerintah Afghanistan selama sepuluh tahun belakangan.


Ketika keluarganya sudah melarikan diri ke Eropa, Faizullah tetap tinggal di tempat persembunyiannya di kota Kabul.


Dalam sebuah acara TV di bulan Agustus 2021, Faizullah mengkritik Taliban karena memerintah dengan tangan baja. Ia juga menyalahkan kelompok itu atas krisis finansial yang terjadi di Afghanistan. Di acara TV lain, Faizullah menyebut juru bicara Taliban, Mohammad Naeem, sebagai “anak lembu”, sebuah ejekan yang sangat kasar dalam budaya Afghanistan. 


Juru bicara pemerintah Afganistan, Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa Faizullah membuat pernyataan bahwa ia sedang “berusaha menghasut orang-orang untuk melawan sistem pemerintahan Afghanistan yang sedang berkuasa” di akun Twitternya. Menurutnya, Jaizullah ditahan supaya orang lain tidak ikut-ikutan membuat komentar tak masuk akal yang bisa melukai harga diri orang lain.


Tapi, bagi keluarga Faizullah, alasan itu hanyalah akal-akalan Taliban untuk membungkam suara oposisi yang kuat di dalam Afghanistan. 


Sebagai pengingat, Taliban mengambil alih kekuasaan dari pemerintah resmi Afghanistan pada bulan Agustus 2021 kemarin. Ini adalah kali kedua kelompok itu berkuasa di Afghanistan setelah sempat berkuasa pada tahun 1996 hingga 2001.

Comments

Popular posts from this blog

Skotlandia Mulai Longgarkan Batasan Terkait Covid

THERESA MAY KEPADA PEMERINTAH INGGRIS: “JANGAN SEDIKIT-SEDIKIT TUTUP BUKA! KITA SEMUA HARUS BELAJAR HIDUP DENGAN COVID”

WHO: Dosis Booster Berulang Bukan Solusi Bagus